Senin, 19 November 2012

PENGOLAHAN LAHAN SECARA INTENSIF

Kebutuhan makanan atau unsur hara yang tersedia untuk kehidupan tanaman dari dalam tanah, seperti halnya kebutuhan akan nutrisi bagi manusia dan binatang.

Di alam, tanaman memperoleh hara dari daur ulang bahan organik, di mana contoh yang nyata dapat dilihat pada proses regenerasi yang terjadi secara alam di hutan-hutan; pohon-pohon yang mati, daun-daun yang jatuh pada tanah dengan bantuan binatang-binatang dan mikroba dalam tanh akan di dekomposisikan. sistem daur ulang secara alam ini akan menyediakan hara yang diperlukan tanaman.

Dalam pertanian modern yang menekankan efisiensi sering terjadi kekacauan dalam daur ulang alam. Pada saat ini penggarapan tanah banyak yang menggunakan pupuk kimia dan pestisida buatan secara terus menerus. Sedangkan efisiensi dalam pertanian alamiah dapat diusahakan dengan cara lain yang memperhatikan proses daur ulang yang dapat dikerjakan, di mana hasilnya tidak mengecewakan yaitu dengan pengolahan tanah secara intensif.

Dalam pengolahan tanah y7ang intensif, lahan dibagi menjadi areal-areal kecil, kemudian dilakukan daur ulang dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan alamiah tanah untuk memelihara kehidupan tanaman, kelembababn dan kondisi mikroba dalam tanah. Jumlah unsur hara dalam tanah tidak akan berkurang apabilasetiap kali selesai musim panen sisa-sisa crop yang tidak dikonsumsi dikembalikan lagi ke tanah asalnya (kecuali bila yang mempunyai penyakit khusus).

Bahan organik merupakan faktor yang penting dalam mengusahakanpengolahan tanah yang intensif, yaitu:
  1. Bahan-bahanorganik dapat memperbaiki struktur dan porositas tanah.
  2. Dapat membantu daya pegang pada jenis tanah berpasir.
  3. Dapat meningkatkan populasi cacingtanah yang bermanfaat, karena membantu membalik tanah, memperbaiki sistem tata udara dan status unsur hara di dalam tanah.
Pengolahan tanah secara intensif dapat menekan kebutuhan pupuk dan pestisida. Dengan menanam sayur-sayuran yang beragam dalam satu lahan cenderung mengurangi serangan serangga hama dan penyakit tanaman. Ada juga tanaman yang khusus ditanam karena baunya bisa membantu serangan serangga hama seperti tananam bumbu-bumbuan yang dapat mengurangi masalah hama. Kemudian pada akhirnya memakai bermacam-macam ramuan organik, biasanya dari tumbuhan, untuk mengendalikan hama penyakit dimana ramuan-ramuan itu dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan di sekitar dan tidak merugikan lingkungan, serta tidak berbahaya bagi kesehatan petani, produsen maupun konsumen.

URUTAN PENGOLAHAN TANAH

1. Persiapan Lahan
   
    Sebagai salah satu pelaksana dalam pengolahan tanah, sebaiknya lahan dibagi menjadi beberapa bedengan dan diolah perbedengan untuk mengefektifkan tenaga kerja. Tanah digali untuk di gemburkan samapi kedalaman kurang lebih 60cm, untuk memperbaiki tata udara tanah yang dapat dipergunakan untuk perkembangan cacing-cacing tanahdan menguntungkan bagi mikroorganisme dalam tanah. Lebar bedengan sebaiknya tidak lebih dari 1,5 m sehingga kita dapat mengolahnya dari sisi bedengan tanpa menginjaknya, kemudian kita beri mulsa untuk mengurangi kepadatan tanah.

2. Penggunaan Bahan Organik

    Kompos untuk pertama kali diberikan setebal 7 cm kemudian untuk musuim berikutnya cukup 3 cm. Untuk memenuhi kebutuhan kompos ini dapat mempergunakan pula sampah dapur, sisa-sisa tanaman dan kotoran ternak. Kompos sebaiknya diaduk rata pada seluruh topsoil dari bedengan yang dipakai.
3. Penanaman 

    Untuk mencapai penanaman yang intensif dalam bedengan bisa dengan cara:
  1. Tumpang Gilir
  2. Tumpang Sari
  3. Companion Planting (penanaman beberapa tanaman yang saling menguntungkan)
    Dianjurkan menggunakan jarak tanam rapat tetapi tetap mempertimbangkan diameter tajuk daun dan sistem (diameter) perakaran. Cara ini akan mengurangi penyinaran matahari langsung ke tanah. Sehingga dengan cara demikian mengurangi penguapan.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
 
    Hal utama untuk menghindari hama dan penyakit tanaman adalah tanah dan lingkungan sehat. Persiapan tanah yang baik akan menjamin hal tersebut. Praktek dari tumpang sari adalah salah satu cara pencegahan ledakan hama. Aroma tumbuh-tumbuhan atau bunga-bungaan seperti kenikir, bawang-bawangan, kemangi dll tanaman serupa dapat pula ditanam. Bau dari tanaman tersebut membantu menolak hama, apabila hama masih mengganggu tanaman dapat mempergunakan cara lain, yaitu dengan membuat ramuan dari tanaman yang mudah dibuat untuk organik spray. Semua tindakan yang disebut di atas aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan sebab tidak meninggalkan sisa-sisa beracun seperti yang terjadi pada pestisida kimia.
 
5. Rencana Penanaman
 
    Setiap bedengan dalam lahan dapat ditanami secara rotasi sayu-sayur seperti:
  1. Tanaman pertama kacang-kacangan.
  2. Tanaman kedua daun-daunan.
  3. Tanaman ketiga yang dipetik buahnya.
  4. Tanaman keempat yang diambil akarnya.
     Nilai nutrisi dari sayur-sayuran perlu diperhitungkan. Dengan menanam sayuran yang berbeda umur, sayuran akan tersedia sepanjang tahun. Tanaman digabungkan dengan yang cocok, perpaduan yang tepat memberikan manfaat tambahan yaitu mampu mengusir serangga hama.
 
Kesimpulan :
 
Pengolahan lahan yang intensif meningkatkan pemanfaatan sumber daya lingkungan yang ada, dan sebagai usaha untuk membuat tanah yang sehat dan efektif penggunaannya, sehingga menguntungkan bagi jasad renik dalam tanah yang membantu dalam proses memperhatikan keseburan tanah.  
  
 

Sabtu, 06 Oktober 2012

DEFINISI PERTANIAN ALAMIAH

PERTANIAN ILMIAH

Sebagai akibat perkembangan ekonomi yang demikian pesat, peningkatan kebutuhan hidup rakyat pada umumnya dari para petani pada khususnya, yang hidupnya sangat tergantung pada pemilikan sebidang tanah warisan dari nenek moyang mereka, maka upaya pengolahan tanah petani pada umumnya mengikuti berbagai masukan teknologi yang banyak memberikan banyak dampak negatif.

Kita dapat mengakui banyak penggunaan obat-obatan dan pupuk kimia sintetis serta mesin-mesin berat selama ini telah meningkatkan hasil pertanian, namun hal tersebut telah mempercepat luasnya lahan-lahan kritis dan menimbulkan kerugian bagi para petani dan juga bagi masyarakat yang secara tidak langsung memiliki keterkaitan pula dengan pertanian dan dapat berpengaruh pula pada kelestarian lingkungan.

Akan tetapi petani yang sadar akan masalah ini, mungkin akan berlatih dari pertanian modern ke pertanian alamiah, atau setidak-tidaknya pemakaian pupuk kimia dan pestisida dapat ditekan sedemikian rupa sehingga tidak menggangu ekosistem alam dan kesehatan petani itu sendiri.

Pada saat ini di berbagai negara telah mulai dilaksanakan pertanian dengan sistem alamiah, dan telah banyak penelitian-penelitian yang mendukung pelaksanaannya, serta para konsumenyang dewasa ini lebih mengutamakan mutu dari pada kualitasnya.

Adapun dampak negatif penggunaan bahan-bahan kimia sintetis diantaranya adalah:
  • Merusak kesehatan petani itu sendiri.
  • Mengakibatkan hasil produksi yang masih mengandung pestisida.
  • Merusak tanah karena dosis pupuk yang digunakan melebihi dosis anjuran.
  • Mengakibatkan kerusakan alam sekitarnya.

DEFINISI PERTANIAN ALAMIAH

Peratnian alamiah adalah bercocok tanam tanpa menggunakan pupuk dan obat-obatan kimia, melainkan dengan menerapkan teknik pemeliharaan tanaman dengan mempercayakan kesuburan tanah yang telah ada. Yang terpenting dalam melakukan pertanian alamiah adalah memperbaiki kesuburan, dan daya tahan tanah. Pertanian alamiah merupakan usaha bertanai di mana kegiatannya berupaya untuk selalu selaras dengan alam, hal tersebut mengingat pada pengalaman cara becocok tanam nenek moyang kita dahulu, yang di padukan dengan ilmu dan teknologi modern.

TEKNIK PERTANIAN ALAMIAH

Teknik pertanian alamiah dilihat dari proses kesuburan tanah yang alamiah, banyak terjadi di daerah gunung dan hutan yang mempunyai kesuburah tanah melalui proses alamiah. Mengapa daerah tersebut dapat subur dengan sendirinya:
  1. Karena banyak pohon-pohon dan daun-daun yang gugur di sekitarnya dan menutup tanah dengan sendirinya.
  2. Lama kemudian daun tersebut membusuk dan menjadi humus. Proses ini terjadi terus-menerus yang menjadikan tanh tersebut menjadi subur.
Hal tersebut dapat kita terapkan dalam melaksanakan pertanian alamiah. 
 


Jumat, 05 Oktober 2012

Macam - Macam Pestisida Organik dan Cara Pembuatannya

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

Pada saat ini banyak orang menyadari tentang penggunaan pestisida dalam pertanian. Dengan pestisida kimia tersebut justru mengakibatkan munculnya biotype hama yang baru dan kebal, matinya serangga-serangga yang membantu petani, pencemaran lingkungan dan menimbulkan keracunan pestisida. Dalam pertanian tradisional dulu telah dilakukan pula pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alamiah, petani telah mengenal jenis-jenis tumbuhan tertentu yang dapat digunakan untuk menekan populasi hama dan penyakit tanama.

MANFAAT/KEGUNAAN PESTISIDA ORGANIK
  1. Daya kerjanya selektif, hanya mematikan jenis-jenis serangga tertentu. Sehingga keseimbangan alam tetap terjaga.
  2. Residu cepat terurai sehingga tidak meracuni hasil pertanian
  3. Tidak mengakibatkan pencemaran air, udara maupun tanah
  4. Serangga-serangga berguna (predator dan parasit hama) tidak ikut musnah
  5. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga hama
  6. Mudah karena bahan dapat dibuat dari sumber daya yang ada di sekitar kita dan dapat dibuat sendiri oleh petani.
Berikut adalah beberapa cara pembuatan pestisida alamiah sebagai salah satu usaha untuk menekan dan mengendalikan populasi hama dan penyakit tanaman: 
LARUTAN CUKA 
  •  Bahan yang diperlukan: 0,5 liter air hangat, 15-20 cc cuka dapur dan 1 sendok makan oli bersih.
  • Cara pembuatan : Masukan air hangat pada kaleng atau tempat lain, usahakan tempat tersebut tidak berkarat, lalu masukan cuka dan oli ke dalamnya, aduk sampai rata, tutup selama 5 menit kemudian dibuka dan dibiarkan sampai dingin, kemudian tutup kembali dan simpan selama kurang lebih 2 minggu di tempat yang kering dan terhindar dari cahaya langsung.
Dosis pemakaian 20 cc/liter air, mulai diberikan pada tanaman yang telah berumur 1 bulan setelah tanam.
Catatan:
  1. Larutan cuka diberikan kepada tanaman selama 1 minggu 3 kali, untuk selanjutnya dilihat situasi dan kondisi.
  2. Larutan cuka hanya dapat memberantas hama tanaman, seperti ulat atau hama lain yang bentuknya kecil.
  3. Larutan cuka juga termasuk semi kontak, artinya hama yang terkena semprotan larutan ini tidak langsung mati.
 MINYAK JERUK
  
Mengandung limonene dan linalool yang bisa memabukkan serangga. Zat tersebut dapat memabukkan serangga dan mampu merusak sistem syaraf serangga yang menyebabkan serangga teler, terutama untuk ulat pemakan daun, kumbang kolorado, aphid dan mite. Pada musang menyebabkan tremor dan keluarnya air liur yang berlebihan.
Cara Membuat Larutan: Kulit satu butir jeruk direbus dengan air satu pint (0,568 liter) air, kemudian biarkan semalam. Setelah 24 jam larutan dipisahkan dengan kulit jeruk, di saring, baru digunakan.
KENIKIR (MARIGOLD)
Dapat digunakan untuk membunuh nematoda akar. Cara pembuatannya Bunga kenikir diseduh pakai air panas, didiamkan sampai dingin, baru di siramkan ke dalam tanah yang diduga terdapat nematoda akar.
LARUTAN AKAR WORTEL
Mengendalikan kumbang pada buncis dan aphid pada kacang tanah. Cara Pembuatan: Ambillah sejumput akar, di cacah, kemudian dicampur dengan 0,25 gelas air hangat dan didiamkan semalam. Keesokan harinya semua disaring dan ditambahkan satu sendok teh minyak sayur serta semprotkan pada tanaman kacang yang terkena hama tersebut di atas.
LARUTAN CABAI
Efektif untuk membasmi semut, root maggots dan serangga yang berukuran kecil. Cara Pembuatan: Segenggam cabai di blender dengan 1 liter air sampai halus, kemudian disaring sebelum digunakan. Catatan: Campuran larutan cabai dan bawang putih dapat mencegah datangnya kumbang pemakan daun, sebab aroma yang ditimbulkannya mampu mengacaukan indera penciuman serangga tersebut.
LARUTAN TOMAT
Larutan pestisida dari daun tomat dapat mengendalikan beberapa ulat sekaligus, tetapi tidak efektif untuk ulat pemotong daun dan ulat tentara. Namun perlu diperhatikan, penggunaan larutan yang terlalu pekat dapat mengakibatkan predator yang memangsa cacing ikut mati. Dan jangan menyemprotkan larutan daun tomat pada tanaman kentang, terung atau cabai secara berlebihan, karena dapat menyebabkan timbulnya penyakit.
Cara Pembuatan: Satu cangkir potongan daun tomat direndam semalam dengan 2 cangkir air. Saring dan untuk mengencerkannya ditambahkan lagi air paling sedikit 2 cangkir.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba .....................................................................